Cara Mengatasi Keputihan Yang Gatal Saat Hamil – Setiap wanita pasti pernah mengalami keputihan. Biasanya keputihan terjadi sesaat sebelum siklus menstruasi. Namun, keputihan juga bisa terjadi saat hamil. Apa saja jenis keputihan yang normal saat hamil? Simak penjelasannya di bawah ini!
Keputihan saat hamil yang teksturnya encer, berwarna putih susu, dan sedikit berbau (kadang tidak berbau) disebut juga dengan keputihan. Kondisi ini sering dialami oleh wanita di awal kehamilan. Seperti dikutip dari What to Expect, jumlah keputihan akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan Anda.
Cara Mengatasi Keputihan Yang Gatal Saat Hamil
Ada berbagai jenis keputihan saat awal kehamilan yang perlu Anda ketahui. Warna dan tekstur keputihan apa pun saat hamil dapat mengindikasikan berbagai masalah kesehatan.
Cara Mengobati Keputihan Saat Hamil, Aman Dan Mudah Dipraktikkan
Keputihan yang berwarna bening atau putih susu menandakan kondisi normal dan sehat. Apalagi jika memiliki sedikit bau. Ini bisa menjadi ciri keputihan saat awal kehamilan. Namun, Anda harus memperhatikan jumlah atau konsistensi keputihan saat hamil.
Jika Anda masih belum pulih, namun mengalami peningkatan cairan bening yang terus-menerus, bahkan kental seperti agar-agar, Anda perlu berkonsultasi ke dokter. Keputihan jenis ini bisa menjadi tanda kelahiran prematur.
Keputihan berwarna keju mungkin menandakan infeksi jamur. Hal ini sangat sering terjadi dan tubuh sangat rentan selama kehamilan. Gejala lain yang mungkin terjadi antara lain gatal, perih, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Oleh karena itu, jika warna keputihan berwarna hijau atau kuning sebaiknya diwaspadai karena menandakan adanya gangguan kesehatan yang mengacu pada Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti klamidia dan trikomoniasis. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kemerahan atau iritasi pada area genital Anda.
Atasi Keputihan Saat Hamil Dengan Cara Ini
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), IMS dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan yang dapat mempengaruhi ibu dan janin. Jadi, Bunda, jangan anggap remeh kondisi keputihan berwarna hijau atau kuning.
Keputihan berwarna coklat mungkin mengindikasikan infeksi vagina yang disebut bakterial vaginosis (BV), terutama jika berbau amis yang menyengat setelah berhubungan seks. Jika keputihan ibu berwarna coklat, sebaiknya hati-hati.
Keputihan berwarna coklat bisa menjadi tanda awal kehamilan. Namun jika keputihan berwarna coklat saat hamil, Anda harus berhati-hati karena bisa jadi itu pertanda adanya masalah serius. Sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan jika Anda mengalami keputihan berwarna coklat saat hamil.
Keputihan berwarna merah muda saat hamil mungkin berarti normal atau tidak. Kondisi ini sering terjadi pada awal kehamilan atau pada minggu-minggu terakhir sebelum proses persalinan. Namun, keputihan berwarna merah muda juga bisa terjadi sebelum keguguran atau selama kehamilan ektopik.
Penyebab Keputihan Abnormal Saat Hamil Dan Cara Mengatasinya
Jika Anda mengalami keputihan berwarna merah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Apalagi jika terjadi pendarahan hebat, kram, kram, dan sakit perut. Bisa jadi ini pertanda Anda sedang mengalami keguguran.
Lalu, apa penyebab keputihan saat hamil? Berikut beberapa penyebab keputihan saat hamil:
Namun, keputihan juga punya tujuan penting saat hamil lho, Bu! Keputihan saat hamil dapat memicu vagina untuk melakukan mekanisme pembersihan diri, sehingga menghilangkan sel-sel mati, menjaga pH vagina tetap normal, dan melindungi jalan lahir dari infeksi.
Hindari memakai pakaian dalam yang ketat. Tujuannya adalah untuk mencegah risiko infeksi. Pilihlah celana dalam yang menyerap keringat, misalnya berbahan katun, untuk menjaga keseimbangan bakteri guna mencegah infeksi vagina.
Cara Mengatasi Keputihan Secara Alami, Minum Yoghurt?
Menjaga area genital tetap kering dapat mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur yang dapat menginfeksi vagina. Keringkan area tersebut dengan handuk lembut ya bunda, biar tidak lecet.
Anda bisa menggunakan pantyhose untuk menyerap kelebihan cairan akibat keputihan. Ini juga dapat membantu Anda merasa lebih nyaman. Hindari penggunaan tampon ya Bunda, karena justru dapat memasukkan kuman ke dalam vagina.
Bunda harus ingat bahwa vagina memiliki sistem pembersihan sendiri sehingga tidak perlu repot membersihkannya dengan tisu basah. Penggunaan tisu basah dapat mempengaruhi tingkat pH saluran genital Anda sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Mama hanya perlu dibersihkan dengan air dari arah depan hingga belakang setelah buang air kecil atau besar. Namun jika Anda tetap ingin membersihkan area vagina, gunakanlah produk yang terbuat dari bahan alami dan kadar pH seimbang agar tidak meningkatkan risiko infeksi ya.
Keputihan Pada Ibu Hamil, Kenali Ciri Dan Cara Mengatasinya
Apakah Anda masih khawatir dengan keputihan saat hamil? Tenanglah, ibu. Kabar gembiranya, kini Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash telah hadir. Pembersih area kewanitaan ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi keputihan saat hamil karena produk ini dirancang khusus untuk ibu hamil.
Bunda dapat menggunakan produk ini saat mandi. Usap dari arah depan ke belakang, lalu bilas hingga bersih. Berdasarkan survey, 4 dari 5 ibu setuju bahwa Refreshing Feminine Wash mampu membuat area kewanitaan bebas bau dan gatal, terasa bersih dan segar.
Jangan salah, ini bukan sabun pembersih kewanitaan lho, Ma. Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash dibuat tanpa bahan sulfat (SLS/SLES), sehingga berbeda dengan pembersih kewanitaan lainnya. Produknya juga bebas bahan berbahaya seperti paraben dan alkohol sehingga dipastikan aman untuk ibu hamil.
Keputihan apa yang normal saat hamil? (Ra.). apa yang diharapkan. Diakses pada 8 Desember 2022, dari https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/vaginal-discharge.aspx
Penyebab Dan Jenis Keputihan Saat Hamil
Keputihan saat hamil: warna dan makna. (Ra.). Keputihan saat hamil: warna dan makna. Diakses pada 8 Desember 2022, dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433
Schidel, B. (2022, 3 Mei). Bagaimana keputihan saat hamil? Penjaga hari ini. Diperoleh pada Desember 2022 dari https://www.todaysparent.com/pregnancy/pregnancy-health/pregnancy-discharge/.
Seorang gadis yang menyukai proses belajar yang berbeda dari mendengarkan, mengamati dan menulis. Baginya, semua tempat adalah sekolah, dan semua ibu adalah guru yang berharga.
Daftar sekarang untuk mulai membuat keputusan yang tepat untuk Anda dan anak Anda. Gratis!
Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami
Bagikan link referral ke teman Anda dan dapatkan store credit sebesar Rs 20 ribu untuk share pertama Anda dan jika ada teman yang melakukan pembelian menggunakan link yang Anda bagikan maka dapatkan reward store credit sebesar Rs 10 ribu. Pelayanan tetap berjalan di masa COVID-19 ini 0811-1446-777 FAQ Operasi login tetap berjalan meski di masa pandemi COVID-19 0811-1446-777 Tanya Jawab
Keputihan atau keputihan merupakan kondisi yang normal terjadi pada masa kehamilan. Faktanya, keputihan membantu vagina tetap sehat dengan memberikan kelembapan yang dibutuhkannya, dan bahkan melindungi area sensitif ini dari infeksi dan iritasi. Keputihan juga sering menjadi tanda kehamilan dan biasanya dialami wanita saat menstruasi. Simak mengenai keputihan saat hamil dan cara merawatnya pada ulasan berikut ini.
Keputihan saat hamil sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, karena keputihan sebenarnya diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi di dalam rahim. Keputihan yang normal biasanya berupa cairan bening atau seperti susu dengan bau yang ringan. Keputihan ini merupakan tanda awal kehamilan dan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Namun ada juga keputihan yang bersifat patologis, artinya keputihan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau ketidakseimbangan jumlah bakteri alami pada vagina. Pada kasus lain, keputihan bisa menjadi gejala penyakit menular seksual seperti trikomoniasis. Keputihan yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut kandidiasis vagina atau kandidiasis vaginitis.
Ini Tanda Keputihan Yang Berbahaya
Keputihan yang tidak normal biasanya menunjukkan beberapa gejala yang berbeda dengan keputihan yang normal. Kandidiasis vagina dan trikomoniasis berhubungan dengan ketuban pecah dini, kelahiran prematur, dan bahkan endometritis pascapersalinan, yaitu infeksi pada rahim atau saluran genital bagian atas.
Pada awal kehamilan, keputihan biasanya muncul sebagai tanda kehamilan, yaitu reaksi tubuh dalam melindungi rahim dari infeksi dari vagina. Keputihan saat awal kehamilan biasanya berwarna putih atau putih susu dengan bau yang ringan atau mungkin tidak berbau sama sekali.
Namun, seiring dengan semakin dekatnya usia kehamilan setelah terminasi, biasanya keputihan akan semakin banyak jumlahnya. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, keputihan mungkin disertai lendir lengket berwarna merah muda. Bila hal ini terjadi, berarti tubuh sedang bersiap untuk melahirkan. Hal ini bisa terjadi beberapa kali sebelum kelahiran.
Meski merupakan hal yang normal, namun ada beberapa keputihan yang disebabkan oleh berbagai infeksi. Berikut ini adalah beberapa infeksi vagina yang menyebabkan keputihan:
Apakah Berbahaya Keputihan Seperti Ampas Tahu? Cek Faktanya Berikut!
Infeksi jamur pada vagina juga dikenal sebagai kandidiasis vagina. Kondisi ini menyebabkan iritasi, keputihan, dan rasa gatal yang luar biasa pada vagina dan vulva, yaitu jaringan di bagian luar vagina. Hal ini juga umum terjadi karena perubahan hormonal mengganggu keseimbangan pH pada vagina sehingga mendorong tumbuhnya jamur. Keputihan ini juga cukup umum terjadi pada wanita yang tidak sedang hamil.
Untuk mengatasi keputihan ini, Anda bisa menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, namun bila kondisi ini terjadi berulang kali, sekitar 4 kali atau lebih dalam setahun, maka Anda memerlukan pengobatan lebih lanjut. Pada ibu hamil, obat bebas yang mengandung antijamur juga dapat digunakan untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur, namun penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat tersebut.
Dikenal juga sebagai bakterial vaginosis, kondisi ini ditandai dengan peradangan pada vagina akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam vagina. Gejala infeksi bakteri ini berupa keputihan yang cair, berwarna coklat, putih atau kehijauan, diikuti dengan bau tidak sedap yang biasanya amis. Biasanya, vagina juga akan terasa gatal dan terasa sensasi terbakar saat buang air kecil.
Vaginosis bakterial dapat menyebabkan kelahiran prematur pada ibu hamil. Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan infeksi bakteri pada vagina ini.
Keputihan Saat Hamil? Atasi Dengan 5 Cara Ini!
Selain kandidiasis vagina dan vaginosis bakterial, keputihan juga bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Keputihan akibat disfungsi seksual bisa disebabkan oleh parasit atau infeksi bakteri. Berikut beberapa penyakit menular seksual penyebab keputihan:
Secara umum, keputihan yang normal tidak berbahaya, meski bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi ibu hamil yang mengalaminya. Untuk keputihan yang normal, Anda bisa mengatasinya dengan menjaga kebersihan vagina. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah:
Keputihan akibat infeksi jamur juga sering terjadi selama kehamilan. Biasanya keputihan ini diikuti dengan rasa gatal pada vagina dan keluarnya cairan berwarna putih kental. Untuk mengatasi keputihan ini, Anda bisa menggunakan obat-obatan yang dijual bebas.
Cara mengatasi keputihan gatal saat hamil muda, keputihan dan gatal saat hamil, mengatasi keputihan gatal saat hamil, cara mengatasi keputihan yg gatal saat hamil, cara mengatasi keputihan dan gatal saat hamil, cara alami mengatasi keputihan gatal saat hamil, cara mengatasi gatal karena keputihan saat hamil, cara mengatasi keputihan gatal saat hamil, cara mengatasi keputihan gatal, cara mengatasi keputihan yang gatal, mengatasi keputihan yang gatal, cara mengobati keputihan yang gatal saat hamil